Kamis, 17 Oktober 2013

Aplikasi Ini Bisa Prediksi Risiko Bunuh Diri!


Kasus bunuh diri menjadi perhatian sebagian pengembang aplikasi untuk membantu meminimalisir jumlah korban. Adalah sebuah inisiatif yang sangat terpuji yang disebut Durkheim Project digadang-gadang dapat meminimalisir resiko bunuh diri melalui jejaring sosial Facebook, Twitter dan LinkedIn.

Dilansir dari Mashable,  Durkheim Project adalah proyek pengembangan software dengan menggunakan kecerdasan ( AI ) algoritma buatan,  untuk mengidentifikasi kata-kata umum dan random serta frase yang kerap digunakan oleh mereka yang mungkin akan melakukan bunuh diri.
Program yang diluncurkan pada 2 Juli 2013 lalu ini, saat ini hanya menargetkan veteran-veteran perang yang memiliki tingkat bunuh diri yang amat tinggi. Aplikasi Durkheim Project yang dapat diinstal di iOS dan Android ini dapat  melacak beragam postingan pengguna dan meng-upload ke database medis. Sebuah AI medis memonitor data secara real time, lalu memilih pola yang dapat mengakibatkan menyakiti diri atau kecenderungan bunuh diri. Aplikasi Durkheim Project memantau beragam konten dan postingan pengguna tersebut dari Facebook , Twitter dan LinkedIn. Lalu menyimpan informasi dari perangkat mobile pengguna. Sebuah database di Geisel School of Medicine di Dartmouth University akan melacak lokasi pengguna dan pesan teks, dan tidak akan berbagi informasi dengan pihak ketiga. Selain itu, sistem informasi tersebut akan dijaga oleh firewall untuk menangkal calon hacker.

Chris Poulin ( Kepala Peneliti Utama Durkheim Project) mengatakan bahwa " studi yang mereka mulai tersebut dengan berbagai mitra penelitian, akan membangun basis pengetahuan yang kaya yang akhirnya bisa memungkinkan intervensi tepat waktu oleh para profesional dalam menginformasikan kesehatan mental seseorang. Chris juga beranggapan bahwa meskipun proyek ini tetap memiliki celah. Namun demikian versi masa depan dari aplikasi tersebut dapat memberitahukan profesional jika seseorang tampaknya berada pada risiko untuk melakukan hal yang berbahaya.
Sejak veteran melakukan bunuh diri jauh lebih sering daripada masyarakat umum , Durkheim Project  bisa sangat berguna dalam mendapatkan beberapa data yang paling berharga dengan melacak pengguna aktif media sosial sebelum melakukan bunuh diri .

Sebelum proyek ini dimatangkan, Chris dan team-nya meneliti media sosial para veteran yang aktif secara online. Hasil temuan mereka sangat mengejutkan bahwa lebih dari 65% pengguna veteran tersebut kemudian bunuh diri. Chris dan team peneliti menemukan banyak kata kunci yang saling berkaitan, yang mengkerucut pada resistensi perilaku bunuh diri.  Para peneliti dengan teratur melacak segala penggunaan kata, gaya bahasa hingga frasa yang diposting oleh para veteran perang tersebut, yang cenderung bernada negatif.

Beberapa pihak ternyata melihat Durkheim Project memiliki banyak celah. mereka berpendapat, bahwa tidak tiap orang yang mem-posting kata-kata bernada keras dan negatif memiliki keinginan untuk bunuh diri. Dan bagi mereka yang merasa akan melakukan bunuh diri, cenderung untuk menjauhi segala bantuan bahkan lebih sering mengasingkan diri ketimbang update status di jejaring sosial.

Apapun kontroversi yang lahir kemudian, Proyek Durkheim bukan tidak mungkin mencapai tujuan jangka panjang, yakni mengurangi jumlah resiko bunuh diri. Dan Chris berharap banyak pihak dan investor yang menyambut positif proyek mulia ini, untuk membantu mereka dalam menyempurnakannya. (Nariswari)

0 komentar:

Posting Komentar